Pengaruh Pemakaian Jenis Biochar pada Sifat Kimia Tanah P dan K terhadap Perkembangan Vegetatif Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) pada Media Tanam Ultisol

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Ingrid Ovie Yosephine
Hari Gunawan
Rahmad Kurniawan

Abstract

Pengaplikasian tempurung kelapa sawit, sekam padi, tongkol jagung serta batok kelapa memberikan hasil reaksi perkembangan yang nampak pada perkembangan vegetatif tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) sesi pembibitan utama. Tujuan riset ini merupakan mengenali pengaruh aplikasi biochar tempurung kelapa sawit, sekam padi, tongkol jagung, serta batok kelapa dan memperoleh dosis biochar yang sesuai pada perkembangan tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di pembibitan utama. Rancangan yang digunakan dalam riset tersebut merupakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial dengan 3 pengulangan. Ada pula aspek perlakuan yang digunakan merupakan B0 (pupuk majemuk), B1 Biochar sekam padi (50 gr/polybag), B2 Biochar tempurung kelapa sawit (50 gr/polybag), B3 Biochar tongkol jagung (50 gr/polybag), B4 Biochar batok kelapa (50 gr/polybag). Parameter yang diamati merupakan tinggi tanaman (cm), diameter batang (cm), jumlah daun (helai), berat basah akar (gr), berat kering akar (gr), serta analisis pH, hara P, serta hara K pada tanah. Hasil menampilkan kalau perlakuan biochar cangkang kelapa sawit, sekam padi, tongkol jagung serta batok kelapa tidak mempengaruhi nyata terhadap parameter yang diamati semacam tinggi tanaman (cm), diameter batang (cm), jumlah daun (helai), berat basah pangkal (gr) dan berat kering pangkal (gr). Sebaliknya pada analisis tanah, perlakuam biochar bisa menaikkan pH, hara P, serta hara K tetapi hanya sedikit.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

Author Biographies

Ingrid Ovie Yosephine, Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agribisnis Perkebunan

Program Studi Budidaya Perkebunan

Hari Gunawan, Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agribisnis Perkebunan

Program Studi Budidaya Perkebunan

Rahmad Kurniawan, Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agribisnis Perkebunan

Program Studi Budidaya Perkebunan

How to Cite
Yosephine, I. O., Gunawan, H., & Kurniawan, R. (2021). Pengaruh Pemakaian Jenis Biochar pada Sifat Kimia Tanah P dan K terhadap Perkembangan Vegetatif Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) pada Media Tanam Ultisol. Agroteknika, 4(1), 1-10. https://doi.org/10.32530/agroteknika.v4i1.74

References

Andalusia, B., Zainabun, Z., & Arabia, T. (2016). Karakteristik tanah ordo ultisol di perkebunan kelapa sawit PT. Perkebunan Nusantara I (Persero) Cot Girek Kabupaten Aceh Utara. Jurnal Kawista Agroteknologi, 1(1), 45-49.
Balai Penelitian Tanah. (2019). Biochar Pembenah Tanah Yang Potensial. Agroinovasi. Diakses pada tanggal 26 Desember 2020. Retrieved from http://balittanah.litbang.go.id
Gani, A. (2009). Potensi Arang Hayati Biochar Sebagai Komponen Teknologi Perbaikan Produktivitas Lahan Pertanian. Iptek Tanaman Pangan, 4(1), 33-48.
Gani, A. (2010). Multiguna arang-hayati biochar. Sinar Tani Edisi, 2010, 13-19.
Liang, B., Lehmann, J., Solomon, D., Kinyangi, J., Grossman, J., O'neill, B., Skjemstad, J. O., Thies, J., Luizão, F. J., Petersen, J., & Neves, E. G. (2006). Black carbon increases cation exchange capacity in soils. Soil Science Society of America Journal, 70(5), 1719-1730. https://doi.org/10.2136/sssaj2005.0383
Lingga, P. & Marsono. (2001). Petunjuk Penggunaan Pupuk. Jakarta, Indonesia: Penebar Swadaya
Lubis, A. U. (2000). Kelapa Sawit. Teknik Budidaya Tanaman Perkebunan. Medan, Indonesia: Sinar.
Lehmann, J. (2007). A handful of carbon. Nature, 447(7141), 143-144.
Munawar, A. (2011). Kesuburan Tanah dan Nutrisi Tanaman. Bogor, Indonesia: IPB Press.
Poerwanto. (2003). Pengelolaan Tanah dan Pemupukan Kebun Buah-buahan: Bahan Ajar Budidaya Buah-buahan Modul VII. Bogor, Indonesia: Institut Pertanian Bogor.
Saragih, N. (2005). Beberapa Cara Pembuatan Arang Terhadap Mutu Arang Kelapa (thesis). Retrieved from https://repository.unri.ac.id/xmlui/
Singh, D., & Fulekar, M. H. (2010). Benzene bioremediation using cow dung microflora in two phase partitioning bioreactor. Journal of hazardous materials, 175(1-3), 336-343. https://doi.org/10.1016/j.jhazmat.2009.10.008
Soetomo, (2012). Keswadayaan Masyarakat Manifestasi Kapasitas Masyarakat Untuk Berkembang Secara Mandiri. Yogyakarta, Indonesia: Pustaka pelajar.
Sutedjo, M. M. (1999). Pengantar Ilmu Tanah. Jakarta, Indonesia: Rhineka Cipta.
Ogawa, M., & Okimori, Y. (2010). Pioneering works in biochar research, Japan. Soil Research, 48(7), 489-500. https://doi.org/10.1071/SR10006
Oguntunde, P. G., Abiodun, B. J., Ajayi, A. E., & van de Giesen, N. (2008). Effects of charcoal production on soil physical properties in Ghana. Journal of Plant Nutrition and Soil Science, 171(4), 591-596. doi:10.1002/jpln.200625185
Oguntunde, P. G., Fosu, M., Ajayi, A. E., & Van De Giesen, N. (2004). Effects of charcoal production on maize yield, chemical properties and texture of soil. Biology and Fertility of Soils, 39(4), 295-299. doi:10.1007/s00374-003-0707-1
Widowati, W., Asnah, A., & Sutoyo, S. (2012). Pengaruh Penggunaan Biochar dan Pupuk Kalium Terhadap Pencucian dan Serapan Kalium pada Tanaman Jagung. Buana Sains, 12(1), 83-90.