Efektivitas Ekstrak Daun Pegagan (Centella asiactica L.) Sebagai Anti Kontaminan Dalam Pertumbuhan Kultur Jaringan Kentang (Solanum tuberosum L.) Varietas Tedjo MZ

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Alya Hasna Irbah Septiani
Florentina Kusmiyati
Budi Adi Kristanto

Abstract

Kentang merupakan tanaman yang mengandung tingkat karbohidrat tinggi sehingga menjadi pangan alternatif pengganti beras. Kultur jaringan menjadi teknik perbanyakan tanaman kentang yang sering digunakan karena dapat menghasilkan bibit kentang dalam jumlah banyak sekaligus. Namun, permasalahan yang sering terjadi pada kultur jaringan adalah kontaminasi oleh mikroorganisme. Penanganan kontaminasi bisa dilakukan dengan menambahkan bahan bersifat menekan pertumbuhan mikroorganisme seperti pegagan. Pegagan mengandung senyawa triterpenoid yang bersifat antimikrobial dan antifungal. Tujuan penelitian adalah untuk mengkaji efektivitas konsentrasi ekstrak daun pegagan (Centella asiatica L.) sebagai anti kontaminan pada pertumbuhan kultur jaringan kentang var. Tedjo MZ. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal dengan empat kali ulangan. Faktor yang digunakan adalah konsentrasi ekstrak daun pegagan; C0: 0%, C1: 2,5%, C2:5%, C3: 7,5% dan C4: 10%. Parameter yang diamati adalah panjang akar, panjang cabang, jumlah daun, tinggi planlet, waktu pertama kontaminasi, persentase kontaminasi jamur dan bakteri serta persentase keberhasilan kultur jaringan.  Hasil penelitian menunjukkan pemberian ekstrak pegagan pada berbagai konsentrasi belum memberikan dampak signifikan pada seluruh parameter. Pemberian ekstrak pegagan pada media planlet kentang terlihat menghambat pertumbuhan planlet kentang daripada perlakuan kontrol, hal ini dapat disebabkan zat senyawa yang terdapat pada ekstrak pegagan bersifat toksik bagi planlet. Perlakuan kontrol memberikan hasil terbaik pada parameter waktu pertama kontaminasi, persentase kontaminasi jamur dan bakteri, persentase keberhasilan kultur jaringan, panjang akar, panjang cabang, jumlah daun dan tinggi planlet.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

Author Biographies

Alya Hasna Irbah Septiani, Universitas Diponegoro

Program Studi Agrotekoteknologi

Florentina Kusmiyati, Universitas Diponegoro

Program Studi Agrotekoteknologi

Budi Adi Kristanto, Universitas Diponegoro

Program Studi Agrotekoteknologi

How to Cite
Septiani, A. H. I., Kusmiyati, F., & Kristanto, B. A. (2022). Efektivitas Ekstrak Daun Pegagan (Centella asiactica L.) Sebagai Anti Kontaminan Dalam Pertumbuhan Kultur Jaringan Kentang (Solanum tuberosum L.) Varietas Tedjo MZ . Agroteknika, 5(1), 60-74. https://doi.org/10.55043/agroteknika.v5i1.147

References

Apriliyani, R., & Wahidah, B. F. (2021). Perbanyakan Anggrek Dendrobium Sp. Secara In Vitro: Faktor-Faktor Kebehasilannya. Jurnal Mahasiswa Biologi, 1(2), 33-46. https://doi.org/10.24252/filogeni.v1i1.21192
Astuti, S., & Setyawati, H. (2016). Peningkatan Nilai Gizi Umbi Talas Melalui Proses Fermentasi Menggunakan Starter Bimo CF dan Pegagan (Centella asiatica Linn Urban). Seminar Nasional Inovasi dan Aplikasi Teknologi di Industri (SENIATI). Institut Teknologi Nasional Malang, Malang. 6 Februari 2016. https://ejournal.itn.ac.id/index.php/seniati/article/view/1612
Avivi, S., Soedarmo, S. H., & Prasetyo, P. A. (2013). Multiplikasi Tunas Dan Aklimatisasi Tiga Varietas Pisang: Raja Nangka, Kepok Dan Mas. Jurnal Hortikultura Indonesia, 4(2), 83-89. https://doi.org/10.29244/jhi.4.2.83-89.
Azzahra, F., & Hayati, M. (2018). Uji aktivitas ekstrak daun pegagan (Centella asiatica (L). urb) terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans. B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah, 5(1), 9-19. https://doi.org/10.33854/jbd.v5i1.133
Habibi, M. W., Setiawan, M. A., Ulfa, R. M., & Istiqomah, L. (2018). Efektivitas Ekstrak Daun Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) Terhadap Pertumbuhan Jamur Aspergillus flavus. Chemical Engineering Research Articles, 1(2), 58-65. https://doi.org/10.25273/cheesa.v1i2.3168
Heriansyah, P. & Indrawanis, E. (2020). Uji Tingkat Kontaminasi Eksplan Anggrek Bromheadia finlysoniana L.miq Dalam Kultur In-Vitro Dengan Penambahan Ekstrak Tomat. Jurnal Agroaqua: Media Informasi Agronomi dan Budidaya Perairan, 18(2), 223-232. https://doi.org/10.32663/ja.v18i2.1502
Idris, F. N. & M. M. Nadzir. (2017). Antimicrobial Activity of Centella asiatica on Aspergillus nigilis and Bacillus subtilis. Chemical Engineering Transactions, 56, 1381-1385. https://doi.org/10.3303/CET1756231
Ismaini, L. (2011). Aktivitas Antifungi Ekstrak (Centella asiatica L.) Urban Terhadap Fungi Patogen Pada Daun Anggrek (Bulbophyllum flavidiflorum Carr.). Jurnal Penelitian Sains, 14(1), 47-50. https://doi.org/10.56064/jps.v14i1.127
Kementerian Pertanian. Berita Resmi PVT Pendaftaran Varietas Lokal. No. Publikasi: 004/BR/PVL/2014.
Martiwi, I. N. A., & Wahyuni, E. S. (2016). Penambahan Ekstrak Pegagan (Centella asiatica) Sebagai Anti Kontaminan Pada Medium In Vitro Alternatif Perkecambahan Anggrek Dendrobium macrophyllum A. Rich. Jurnal MIPA, 5(2), 85-90. https://doi.org/10.35799/jm.5.2.2016.13103
Mercy, S., Sangeetha, N., & Ganesh, D. (2012). In Vitro Production of Adventitious Root Containing Asiaticoside from Leaf Tissues of Centella asiatica L. Journal of In Vitro Cellular & Development Biology – Plant (48), 200-207. https://doi.org/10.1007/s11627-011-9416-x
Oratmangun, K. M., Pandiangan, D., & Kandou, F. E. (2017). Deskripsi Jenis-Jenis Kontaminan Dari Kultur Kalus Catharanthus rosues (L.) G. Don. Jurnal MIPA, 6(1), 47-52. https://doi.org/10.35799/jm.6.1.2017.16154
Prasetyo, R., Sugiyono, P. L., & Prayoga, L. (2020). Induksi tunas mikro pisang kultivar ambon nangka (Musa sp.) secara in vitro. Vigor J Ilmu Pertan dan Subtrop, 5(2), 45-50. https://doi.org/10.31002/vigor.v5i2.3044
Ramadhan, N. S., Rasyid, R., & Syamsir, E. (2015). Daya Hambat Ekstrak Daun Pegagan (Centella asiatica) Yang Diambil Di Batusangkar Terhadap Pertumbuhan Kuman Vibriocholerae Secara Invitro. Jurnal Kesehatan Andalas, 4(1), 202-206. https://doi.org/10.25077/jka.v4i1.222
Ramdhini, R. N., Manalu, A. I., Ruwaida, I. P., Isrianto, P. L., Panggabean, N. H., Wilujeng, S., ... & Surjaningsih, D. R. (2021). Anatomi Tumbuhan. Yayasan Kita Menulis, Medan. Retrived from https://books.google.co.id/books
Samanhudi, S., Pujiasmanto, B., Yunus, A., & Majid, N. (2021). Pertumbuhan In Vitro Tribulus Terrestris Dengan Perlakuan Indole Butyric Acid (IBA) Dan Benzyl Amino Purine (BAP). Jurnal Agrium, 24(1), 40-47. http://dx.doi.org/10.30596%2Fagrium.v23i2.6916
Setiani, N. A., Nurwinda, F., & Astriany, D. (2018). Pengaruh Desinfektan Dan Lama Perendaman Pada Sterilisasi Eksplan Daun Sukun (Artocarpus atilis (Parkison ex. F. A Zorn) Fosberg). Journal of Biotropika, 6(3), 78-82. http://dx.doi.org/10.21776/ub.biotropika.2018.006.03.01
Silvia, M., Hazmi, M., Murtiyaningsih, H., & Arum, L. (2021). Regenerasi Sorgum (Sorghum bicolor) Melalui Kultur In Vitro. Jurnal Budidaya Pertanian, 17(1), 68-75. https://doi.org/10.30598/jbdp.2021.17.1.68
Wati, T., Astarini, I. A., Pharmawati, M., & Hendriyani, E. (2020). Perbanyakan Begonia bimaensis Undaharta & Ardaka Dengan Teknik Kultur Jaringan. Journal of Biological Sciences, 7(1), 112-122. https://doi.org/10.24843/metamorfosa.2020.v07.i01.p15.
Widyani, M., Ulfa, M., & Wirasisya, D. G. (2019). Efek Penghambatan Radikal Bebas Infusa Dan Ekstrak Etanol Herba Pegagan (Centella asiatica L. Urb) dengan metode DPPH. Jurnal Pijar MIPA, 14(1), 100-106. https://doi.org/10.29303/jpm.v14.i1.1006
Widyastuti, N., dan Deviyanti, J. (2018). Kultur Jaringan – Teori dan Praktik Perbanyakan Tanaman Secara In-Vitro. ANDI Yogyakarta, Yogyakarta, 61.
Yuliarti, N. (2010). Kultur Jaringan Tanaman Skala Rumah Tangga. Lily Publisher, Yogyakarta. Retrived from https://books.google.co.id/books
Yustisia, D., Arsyad, M., Wahid, A., & Asri, J. (2018). Pengaruh Pemberian ZPT Alami (Air Kelapa) Pada Media MS 0 Terhadap Pertumbuhan Planlet Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.). Jurnal Agrominansia, 3(2), 130-140. https://doi.org/10.34003/272009